Latar belakang
Sebelum awal tahun 1970-an, para manajer yang membuat rencana jangka panjang lazimnya mengandaikan bahwa masa depan adalah masa yang lebih baik. Rencana-rencana bagi masa depan sekedar perpanjangan dari apa yang telah dilakukan oleh organisasi itu di masa lampau. Namun, kejutan-kejutan lingkungan seperti krisis energi, deregulasi banyak industri, percepatan perubahan teknologi, dan meningkatnya persaingan global merongrong pendekatan terhadap perencanaan jangka panjang ini. Perubahan-perubahan dalam “peraturan permainan” ini memaksa para manajer untuk menyusun suatu pendekatan sistematis untuk menganalisis lingkungan, menilai kekuatan dan kelemahan organisasi mereka, dan mengidentifikasi peluang di mana organisasi itu dapat memiliki keunggulan kompetitif.
Tingkat-tingkat strategi
1. strategi tingkat korporasi
strategi yang berupaya untuk menentukan bisnis apa yang seharusnya dilakukan oleh korporasi.
2. strategi tingkat bisnis
strategi yang berupaya untuk menentukan bagaimana seharusnya suatu korporasi bersaing dalam setiap bisnisnya.
3. strategi tingkat fungsional
strategi yang berupaya menentukan cara mendukung strategi tingkat bisnis.
Proses Manajemen Strategis
1. mengidentifikasi misi, sasaran-sasaran, dan strategi-strategi organisasi sekarang ini.
Setiap organisasi membutuhkan suatu misi yang merumuskan maksudnya dan menjawab pertanyaan: apakah alasan kita untuk berada dalam bisnis ini?
2. menganalisis lingkungan luar
lingkungan luar sebagai kendala utama terhadap tindakan utama seorang manajer. Lingkungan sebuah organisasi, sebagian besar membatasi pilihan-pilihan yang tersedia bagi manajemen.
3. mengidentifikasi peluang dan ancaman
peluang adalah faktor-faktor ligkungan yang positif sedangkan ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang negatif.
4. menganalisis sumber daya organisasi
setiap perusahaan mempunyai kompetensi inti. Kompetensi inti merupakan keterampilan utama menciptakan nilai, kemampuan-kemampuan, dan sumber daya dari suatu organisasi yang menentukan senjata-senjata bagi organisasi itu untuk bersaing.
5. mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
kekuatan adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang berjalan baik atau sumber daya yang dikendalikan. Sedangkan kelemahan adalah kegiatan-kegiatan perusahaan yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan tetapi tidak dimiliki oleh perusahaan.
6. merumuskan strategi
secara khusus, para manajer perlu menyusun dan mengevaluasi alternatif-alternatif strategis dan kemudian memilih strategi yang cocok pada setiap tingkatan dan strategi yang memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang lingkungan secara baik.
7. melaksanakan strategi
langkah menjelang akhir dalam proses manajemen strategis itu adalah pelaksanaan.
8. mengevaluasi hasil
langkah akhir dalam proses manajemen strategis adalah menevaluasi hasil. Seberapa efektif strategi-strategi kita itu? Penyesuaian-penyesuaian apa? Apabila ada, yang dibutuhkan?. Tindakan-tindakan strategis ini disusun setelah mengevaluasi hasil strategi terdahulu dan menentukan bahwa perlu diadakan perubahan-perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins,Stephen P&Mary Coulter.1999.Manajemen.PT.Penhallindo:Jakarta
Grafika Cikole,,,
12 tahun yang lalu